Bandung, BEDAnews.com
Wilayah Jabar Selatan menjadi prioritas pembuatan sambungan listrik baru. Hal ini disebabkan di kawasan tersebut baru 70 persen masyarakat mendapat pasokan listrik dari PLN.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Suwarman menuturkan, tahun 2014 ini pihaknya menargetkan sambungan listrik untuk warga di perdesaan sebanyak 52.668 sambungan, jumlah tersebut difokuskan untuk kawasan Jawa Barat bagian selatan. "Baru 70 persen warga di kawasan Jabar Selatan yang mendapatkan fasilitas aliran listrik," tutur Suwarman di kantor dinas ESDM, Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Senin (27/10).
Suwarman menambahkan, pembangunan sambungan listrik di wilayah Jabar Selatan sangat sulit, karena topografinya masih sulit dan penyebaran penduduknya masih terpencar-pencar. "Jabar selatan juga terdata mempunyai potensi rawan longsor cukup tinggi," ungkapnya.
Menurut Suwarman, berbagai sumber dana untuk sambungan listrik ini sangat membantu percepatan pembangunan. Dia menargetkan sepanjang kepemimpinan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, hampir seluruh warga Jabar teraliri listrik. "Sambungan itu dianggarkan dari APBD sekitar Rp70 miliar. Kami juga dibantu dari APBN Rp9 miliar dan masing-masing APBD kabupaten/kota," ujarnya.
Suwarman menuturkan, selain bersumber dari APBN dan APBD, perusahaan terkait melalui dana CSR turut membantu pembuatan saluran listrik. Dalam hal ini, lanjut Suwarman, sumber energinya tetap dari PLN. "PLN tahun ini juga membuat 6.000 sambungan listrik. Semakin banyak target yang kita fasilitasi semakin mempercepat juga pembangunan di Jabar selatan," ungkapnya lagi.
Ditambahkannya, Dinas ESDM Jabar juga mendukung beberapa wilayah di Jabar Selatan seperti Cianjur, Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran agar seluruh warganya menikmati fasilitas listrik. "Kami memberikan dukungan dari dana kabupaten yang mempunyai dana pendampingan. Seperti Purwakarta dan Bogor yang menganggarkan Rp8-9 miliar," paparnya.
Pihaknya akan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memberikan fasilitas listrik di daerah. Meskipun PLTS terbatas, Suwarman berharap bisa bergerak dengan maksimal. Penerima sambungan listrik baru ini diutamakan bagi warga kurang mampu serta lokasinya dekat dengan pembangkit listrik. Diharapkan, program sambungan listrik baru ini bisa meningkatkan kesejahteraan semua masyarakat di Jawa Barat.
"Tentunya dengan adanya listrik bidang pendidikan dengan kualitas belajar mengajar lebih efektif. Tingkat kesehatan pasti akan lebih baik kalau punya listrik, keamanan itu pasti yang terpenting serta untuk mendorong kegiatan ekonomi," pungkasnya. (*)