Pelabuhanratu. BEDAnews.com.
Festival Geopark Ciletuh atau Ciletuh Geopark Festival(CGF) 2017 yang diselenggarakan di GOR Tinju Palabuhanratu, Jl. A Yani, Desa Citepus, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (27/8), sepi pengunjung dan tidak sesuai dengan harapan yang disebutkan akan dihadiri 5000 pengunjung.
Acara yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar(Demiz) diperkirakan hanya dikunjungi sekitar 400 orang pengunjung yang terdiri dari para pejabat dan Disbudpar Jabar, Kabupaten Sukabuni dan para peserta festival 5 dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Acara pembukaan yang sedikit berbau kampanye Pilkada 2018 mendatang, dimana Wagub Demiz berkeinginan besar mengggantikan Ahmad Heryawan untuk menjadi Gubernur Jabar yang sudah menjabat 2 periode. Indikasi kampanye tersebut terlihat dari sambutan Wakil Bupati Sukabumi……..yang mengawali sambutannya menyatakan Wagub Jabar, pak Demiz”jangan tinggalkan kami”, dan warga Kabupaten Sukabumi siap mendukung.
Seusai sambutan Bupati, tiba pada gilirannya,Wagub Demiz dalam penyampaian sambutannya cukup bersemangat tentang akses jalan tol, pembangunan Bandara, dan infrastruktur lainnya yang dijanjikan Presiden Jokowi akan dibangun sehingga lupa bahwa para peserta festival yang terdiri dari anak-anak sekolah yang ada dihadapannya, sudah berjam-jam menunggu dan berjemur diterik matahari. Dilain pihak, para pejabat yang terdiri dari Kadis Budpar, Ida Hernida, Wakil Bupati Sukabumi dan lainnya berada ditempat teduh.
Acara pembukaan juga molor dari yang dijadwalkan pukul.09.45 wib menjadi 10.30 wib, Padahal, para peserta karnaval/festival sudah diberangkatkan pukul.08.30 wib. Karena rombongan Wagub belum datang, para peserta berjemur berdiri di jalan raya sekitar 500 meter dari tempat pembukaan acara.
Dari sepanjang jalan route karnaval masyarakat tidak nampak antusias menyaksikan, hal ini diduga akibat kurangnya sosialisasi dan pemilihan lokasi yang sulit jauh dari pusat keramaian dan panas.
Dalam pembukaan, tarian tradisional khas Palabuhanratu menjadi ucapan selamat datang sekaligus membuka rangkaian acara Ciletuh-Palabuharatu Geopark Festival 2017 dengan slogan "Culture Meet Nature".
Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta agar segala informasi tentang pariwisata di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu didigitalisasi. Hal ini perlu agar segala potensi seni, budaya, juga wisata alam di geopark ini bisa tersebar luas dan cepat.
"Karena itulah bagaimana sebetulnya sebuah kawasan pariwisata tadi itu harus ada digitalisasi ke depan. Informasi tentang kepariwisataan tadi harus terinformasikan dengan cepat kepada siapa saja," kata Demiz.
Sebaran informasi melalui digital atau internet terutama sosial media memberikan dampak signifikan terhadap wisata di Ciletuh-Palabuhanratu. Sehingga pihaknya tidak menyangka karena berbeda dengan tiga tahun lalu kini kawasan Ciletuh dan Pelabuhan bisa lebih ramai terutama di akhir pekan. Tetapi disesalkannya akibat dari makin banyaknya kunjungan, ada informasi di Palangpang sekarang setiap akhir pekan sampah itu numpuk.
Segala hal informasi yang berkaitan dengan tempat wisata, potensi seni dan budaya, juga agenda seni dan budaya di Ciletuh-Palabuhanatu harus terintegrasi dengan baik. Aksesibilitas informasi melalui digital ini sangat penting, sehingga masyarakat Indonesia bahkan mancanegara bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan informasinya.
Selain kemudahan akses informasi, infrastruktur fisik juga perlu didorong agar terus dibenahi. Lebih lanjut, Demiz mengatakan pihaknya tengah mendorong semua pihak agar secepatnya mendirikan beberapa homestay atau tempat singgah bagi wisatawan.
"Program homestay sedang diluncurkan sekarang. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ini akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Akan ada bantuan dari pusat, agar masyarakat disini bisa mengelola homestay, pinjaman dari Pemerintah Pusat," ungkap Demiz.
"Makanya homestay perlu cepat dibangun agar ada partisipasi masyarakat di dalamnya. Bukan hotel-hotel besar. Jangan sampai yang menikmatinya (keuntungan ekonomi) bukan masyarakat Ciletuh dan Palabuhanratu sendiri," lanjutnya.
Konektifitas juga perlu terus dibenahi melalui infrastruktur jalan. Demiz mengaku Presiden Jokowi pernah berjanji akan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada 2019, selain Tol Jakarta-Bogor-Palabuhanratu (Jagoratu). Apabila Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi selesai akan memperpendek waktu tempuh menuju ke Sukabumi.
"Untuk jalanan di dalam ini (akses jalan menuju lokasi wisata) juga kita kasih bantuan besar. Rp 211 Miliar, di luar CSR yang ada, itu hanya untuk jalan. Jalanannya makin baik dan ada jalan baru. Dari Loji ke Puncak Darma. Jadi dari sini (Palabuhanratu) ke Puncak Darma cuman satu jam," tukas Demiz.
Selain jalan tol, Pemprov Jawa Barat juga mendukung rencana Kementerian Perhubungan untuk membangun bandara. Dengan alternative lokasi di Citarate atau Cikembar, untuk bisa melayani masalah pemerintahan dan juga kepariwisataan. “Mudah-mudahan kalau itu ditetapkan kalau itu ada lokasi yang kita ajukan, tahun depan bisa kita mulai bangun" tutur Demiz@