Bandung BEDAnewws.com
Terdepresiasinya nilai rupiah akhir—akhir ini mendorong pemprov jabar agar masyarakat lebih meningkatkan penggunaaan produk dalam negeri dan untuk itu pemprov jabar telah memfasilitasi pelaku UKM dalam negeri khususnya produk makanan dan minuman dengan sertifikasi halal.
Demikian Dikatakan Agustiar Kadis indag pemprov jabar kepada wartawan di gedung Sate Senin (16/3).
Dikatakannya. Pemprov Jabar tahun lalu sudah memberikan 1500 sertifikat halal, tahun ini 2500, itu upaya untuk mendorong pelaku UKM di jabar dan juga memfasilitasi dan kabupaten kota untuk mengadakan event-event seperti tim wirausaha baru menjual produknya, kemudian pameran Indag dan bulan Mei Indag jabar akan mengadakan pameran peningkatan produk dalam negeri (P3DN) ,yang didorong oleh Pemerintah pusat dan APBD. Kebanyakan untuk produk pangan dann olahan karena itu yang paling banmmyak digarap oleh produsen kita.
Dan kita memfasilitasi dihulu kita memfasilitasi produsen makanan dan minuman dengan memfasilitasi mereka dengan sertifikat halal,serta dihilir berupa promosi, sementara untuk mengantisipasi membanjirnya produk dari negera tetangga menghadapi MEA Agus mendorong mereka untuk meningkatkan kwalitas dan agenisitas mereka di kabupaten Kota.
Sementara mengenai dampak tedepresiasinya rupiah terhadap perekonomian local dikatakannya, yang banyak terpengaruh dengan kondisi ini terutrama adalah industry besar yang banyak bahan produksinya dari impor,seperti Elektronika, Tekstil dan Produk Tekstil, kemudian plastik. Tetapi apabila produksi yang bahan bakunya berasal dari dalam negeri itu kemungkinan akan mendapatkan tambahan margin keuntungan dengan naiknya dollar ini.
Sedangkan mengenai harga kedelai yang menjadi bahan produksi tahu tempe yang menjadi konsumsi utama di Jabar dikatakan Agus, harga kedelai saat ini malah ada kecenderungan untuk stabil atau bahkan turun ,hal ini dimungkinkan karena banyaknya produk kedelai yang masuk dan juga karena produknya sendiri sedang melimpah di pasaran sehingga harganya cenderung stabile, karena harganya tidak diatur pemerintah.@hermanto