Bandung BEDAnews.com
Salah satu kewajiban, kandidat dokter adalah membuat dan mempublikasikan hasil risetnya dalam jurnal internasional, baik cetak maupun elektronik. Jurnal cetak sulit, online mudah, apalagi banyak jasa pembuatan jurnal (predator).
"Untuk menembus jurnal cetak sulit, karena jurnal terlebih dahulu harus ditelaah dan dikomentari oleh pakar keilmuan sejenis," kata Dr H Dodi Sukmayana SE, MM, Ketua Panitia Penyelenggara Seminar Nasional Teknik Publikasi Artikel Bereputasi Internasional, Selasa (27/11). Seminar dua hari –yang berlangsung di Hotel Papandayan Bandung diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (P3M) Universitas Winaya Mukti (Unwim).
Agar bisa menjadi dokter, maka alternatifnya adalah jurnal Online. Apalagi, banyak jasa-jasa pembuatan jurnal yang belakangan disebut predator. "Jurnal online itulah, yang kemudian banyak dijadikan jalan pintas," jelas Dodi yang juga berstatus sebagai Dosen di Universitas Winaya Mukti.
Dodi menjelaskan, menggunakan jasa jurnal predator tidak baik sebab saat ini sudah ada aplikasi yang bisa melacak orisionalitas sebuah jurnal. "Sayang bayarnya sudah mahal. Tapi hasil karyanya tidak bermutu. Kalau mau naik tingkat atau pangkat jenjang dosen. Jurnalnya tidak akan diakui," ungkap Dodi.@