Magelang, BEDAnews.com
Bertempat dilapangan Mungkid, Magelang, Gubernur Akmil, Mayor Jenderal TNI Arif Rahman, didampingi Kepala Departemen Kepemimpinan dan Kejuangan Akmil Kolonel Arm Joko Purnomo beserta 200 orang organik Akmil, mengikuti apel Nusantara bersatu berbaur bersama sama dengan 2500 orang terdiri dari unsur muspida, budayawan, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat magelang. Acara apel Nusantara bersatu dalam rangka memupuk kesadaran nasionalisme, kesatuan dan persatuan, dengan tema "Indonesia Milikku, Indonesia Milikmu, Indonesia Milik Kita Semua", Rabu (30/11).
Kegiatan apel Nusantara bersatu selesai, dilanjutkan doa bersama lintas agama yang dihadiri oleh tokoh tokoh dari agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu, doa dan harapan kali ini untuk mencegah perpecahan bangsa akibat situasi politik yang memanas, agar bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh menjadi satu dalam Bhinika Tunggal Ika.
Pada kesempatan itu, ditampilkan juga acara hiburan, yang menampilkan kesenian Tradisional seperti Topeng Ireng dari Temanggung, Jatilan dari mungkid dan barongsai dari Batalyon Armed 3 / Sambung Magelang. Topeng Ireng, Jatilan dan barongsai merupakan seni budaya yang mengandung nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Penampilan kesenian tradisional sebagai wahana pelestarian budaya untuk melakukan revitalisasi budaya (penguatan). (Pen/Hms)
gratif dan komprehensif yang dirumuskan dalam sebuah kebijakan nasional keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia yang dapat menjadi acuan bagi kementerian atau lembaga terkait dalam melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengawasan pengelolaan sistem keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.